Buku : Personal Knowledge Management

PENTINGNYA MENGELOLA PENGETAHUAN INDIVIDUAL
kecil-cover-PKM-fix-4Davenport dan Prusak (1998) mendefinisikan pengetahuan sebagai gabungan dari pengalaman, nilai, informasi kontekstual, pandangan pakar dan intuisi mendasar yang memberikan suatu lingkungan dan kerangka untuk mengevaluasi dan menyatukan pengalaman baru dengan informasi. Setiap orang memiliki akumulasi pengetahuan individual dari hasil pendidikan formal dan non formal yang ditempuhnya, pengalaman sepanjang hidupnya, cerita-cerita yang didengarnya, warisan budaya, atau dari kebiasaan, cara berpikir yang dibentuk di keluarga ataupun lingkungan tempat tinggalnya. Karena itulah, pengetahuan individu bersifat unik, tidak satupun orang memiliki pengetahuan dan pegalaman yang sama persis dengan orang lain.
Bisa jadi, seseorang sebenarnya memiliki pengetahuan jauh lebih banyak dari yang mampu diingatnya. Sepanjang hidup seseorang, berapa kelas yang sudah diambil, berapa laporan yang sudah ditulis, berapa pengalaman hidup yang sudah dijalani, berapa buku yang dibeli atau dibaca, berapa file sudah diunduh dan disimpan ke dalam folder-folder di komputer, dan kemudian tidak ingat lagi apa yang pernah disimpan dan dimana disimpan. Persoalannya, bagaimana seseorang dapat mendayagunakan akumulasi pengetahuan individunya itu jika tidak tahu atau lupa bahwa pengetahuan itu sebenarnya dia miliki. Atau jikapun dimiliki, dimanakah pengetahuan itu disimpan? Kedua hal tersebut menjadi perhatian penting agar pengetahuan individual terus bertumbuh kembang.
Dengan memiliki kesadaran akan pengetahuan individu yang sudah dimiliki, atau mengetahui tempat-tempat penyimpanan pengetahuan tersebut, maka seseorang akan lebih mudah untuk mendefinisikan pengetahuan apa yang belum dimilikinya, yang perlu diakuisisi untuk mendukung performansi kerjanya dan menjadikan lebih kreatif. Kreatifitas akan muncul dengan optimal manakala sumber-sumber pengetahuan yang mendukungnya dimiliki atau mudah diakses. Sehingga tidak mengulang-ulang (reinventing the wheel) hal-hal yang sudah ada, atau mundur ke belakang untuk mengumpulkan pengetahuan yang seharusnya lebih mudah diakses jika dikelola dengan baik.
Persoalan lain adalah pengetahuan berhubungan dengan konteks waktu dan tempat. Pengetahuan yang dimiliki sepuluh atau duapuluh tahun lalu, mungkin sudah tidak relevan dengan kebutuhan saat ini. Pengetahuan yang diperoleh ketika kita sedang berada di suatu tempat dengan kebudayaan berbeda, bisa jadi perlu penyesuaian konteks untuk tempat baru yang berbeda latarnya.
Disamping itu, sirkulasi pengetahuan berputar amat cepat. Nonaka dan Takeuchi (1995) merepresentasikan proses transfer pengetahuan dalam model knowledge spiral yang terdiri dari empat tipe pembangkitan dan transformasi pengetahuan yang meliputi: sosialisasi, eksternalisasi, internalisasi, dan kombinasi. Masing-masing saling mengikuti secara spiral dan mentransformasi pengetahuan dari individu ke individu lain atau ke suatu kelompok/organisasi, seperti diuraikan di atas.
Sebagai ilustrasi, seorang koki secara intuitif mempunyai pengetahuan bagaimana membuat menu-menu baru berdasarkan pengalamannya selama bertahun-tahun. Kemudian sang koki mendidik muridnya sebagai calon koki baru yang masih belajar melalui sosialisasi setiap harinya, dan mengeksternalisasi pengetahuannya dalam bentuk tulisan resep. Murid koki menginternalisasi dengan mengambil resep gurunya, mengkombinasi melalui proses pembandingan dengan resep-resep lain yang tersedia di dalam buku resep, dan bereksperimen dengan menu baru. Murid ini kemudian berbagi pengetahuan taksitnya melalui obrolan dengan rekannya, artinya, koki baru tersebut mengajari teknik barunya. Demikian model spiral ini berlangsung terus menerus. Lantas bagaimana seseorang mengelola proses akuisisi, penyimpanan, berbagi pengetahuan, yang seolah tidak pernah ada akhirnya? Disinilah urgensi kemampuan untuk mengelola pengetahuan di tingkat personal (PKM).
Untuk Pembelian silahkan kontak:
Ms.Riyadhussholihah
Center of Knowledge for Business Competitiveness (CK4BC)
School of Business and Management
Bandung Institute of Technology
Jl.Ganesha No.10 Bandung
Telp.+62 22 2531923 ext.120
Email : riri_riyadh@sbm-itb.ac.id