Seminar Nasional Menyelamatkan Ekonomi Indonesia dengan Ekonomi Berbasis Pengetahuan

Seminar-KBE-1-300x198Seminar Nasional “Menyelamatkan Ekonomi Indonesia dengan Ekonomi Berbasis Pengetahuan” diselenggarakan oleh Centre of Knowledge for Business Competitiveness (CK4BC) SBM ITB kerjasama dengan Knowledge Management Society Indonesia (KMSI), pada hari Sabtu, 3 November 2012 di Aula Timur ITB, dari pukul 08 pagi hingga pukul 15 sore. Seminar ini didukung sponsor utama PT Telekomunikasi Indonesia, serta PT. Indonesia Power, PT. Pertamina, PT. Angkasa Pura II, CCE ITB dan PT. MEDCO E&P.
Acara ini dibuka oleh Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB, Prof Kadarsah Suryadi, dengan Keynote Speaker dari Ketua Bappenas, Prof Armida Alisjahbana yang membahas tentang ?Indonesia Knowledge Based Economy Concept?.
Seminar dibagai dalam dua sesi diskusi Panel. Diskusi panel sesi pertama menampilkan dua pembicara, yaitu Duta Besar Finlandia, Yang Mulia, Mr Kai Sauer, dan Direktur Center K4BC SBM, Prof Jann Hidajat Tjakraatmadja; membahas ?Ekonomi Berbasis Pengetahuan?.
Yang Mulia Mr Kai Sauer menjelaskan pengalaman Finlandia dalam membangun ekonomi dengan mengandalkan hasil hutan (Ekonomi Berbasis Sumber Daya Alam) menjadi perekonomian berbasis pengetahuan, dengan Nokia (industri telekomunikasi), menjadi sponsor utama transisi ekonomi Finlandia. Selanjutnya, Prof Jann Hidajat mengusulkan konsep integrasi antara Ekonomi Berbasis Sumber Daya Alam dengan Ekonomi Berbasis Pengetahuan, untuk mencapai pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dan berkeadilan. Kebijakan integrasi ini perlu didukung oleh institusionalisasi konsep pertumbuhan ekonomi regional berbasis pengetahuan (dengan membangun Knowledge-Cluster di setiap koridor pembangunan ekonomi MP3EI serta Knowledge-Hub di setiap kabupaten/Kota) serta institusionalisasi sistem inovasi regional (Kolaborasi antara Pemerintah-Universitas-Pebisnis dan Komunitas industri), untuk melengkapi Bangunan Ekonomi Indonesia. Selanjutnya Jann Hidajat menekankan permasalahan utama pembangunan ekonomi Indonesia adalah lemahnya koordinasi antara pusat-daerah, antar Departemen/Lembaga di Pusat maupun antara Dinas/lembaga di Propinsi/Kabupaten. Untuk itu Jann menekankan pentingnya program de-Bottlenecking dari UKP4, untuk menghilangkan ?penghalang? koordinasi antar institusi di pusat maupun di daerah.
Diskusi panel sesi kedua menampilkan tiga pembicara, yaitu Prof Surna Tjahja Djajadiningrat (Pakar Ekonomi Hijau SBM ITB), Ibu Frila Berlini Yaman, M.Sc (Direktur Operasional PT. MEDCO E&P), dan DR. Priyanto Rudito (Direktur Human Capital dan General Affair PT. Telekomunikasi Indonesia), membahas tentang pembangunan Ekonomi/Industri Hijau Berbasis Pengetahuan..
Prof Surna Tjahja Djajadiningrat, membahas pentingnya pembangunan ekonomi hijau berbasis pengetahuan, untuk menjamin pertumbuhan ekonomi berkelanjutan, yang selain memperhatikan pertumbuhan ekonomi juga memperhatikan lingkungannya. Konsep ini sejalan dan menguatkan bahasan Prof Jann pada sesi pertama. Berikutnya, Ibu Frila Berlini Yaman, M.Sc berbagi pengalaman dalam membangun PT Medco E&P dengan menerapkan konsep ekonomi hijau berbasis pengetahuan. Ibu Frilia meyakinkan kita bahwa perusahaan swasta tidak seharusnya berbisnis hanya untuk mengejar keuntungan semata. PT Medco E&P telah membuktikan dan berhasil menumbuhkan bisnisnya sambil peduli pada faktor keselamatan lingkungan. Selanjutnya, DR Priyantono Rudito berbagi pengalaman dalam membangun PT Telekomunikasi Indonesia, dengan menerapkan konsep Corporate University, dimana program Manajemen Spiritual menjadi ?sumber enerji? pembangunannya. Jajaran Direksi baru PT Telekomunikasi percaya bahwa untuk mewujudkan visi perusahaan dalam kondisi persaingan usaha yang sangat tinggi, mereka harus fokus pada pembangunan perusahaan berbasis pengetahuan (Corporate University), dimana kualitas spiritual karyawan PT Telkom menjadi kunci sukses untuk mencapai cita-cita perusahaannya.
Seminar ini diharapkan bisa memberikan inspirasi bagi para pejabat pemerintah yang bertanggung jawab pada ekonomi makro, maupun eksekutif perusahaan yang bertanggung jawab terhadap pertumbuhan organisasi, tentang pentingnya inovasi berbasis riset (pengetahuan) sebagai kunci sukses dalam menumbuh-kembangkan perusahaan maupun Negara. Pada era pengetahuan kini, manusia menjadi kunci sukses, karena hanya manusia yang memiliki kompetensi (pengetahuan dan keterampilan) yang akan mampu berperan sebagai pencipta dan pengguna pengetahuan/ keterampilan di tempat kerjanya masing-masing. Manusia menjadi kapital utama bagi setiap perusahaan atau Negara. Ekonomi Indonesia akan selamat jika bisa mempertahankan pertumbuhan yang berkelanjutan dan berkeladilan. Pembangunan ekonomi Indonesia akan berkelanjutan jika memperhatikan aspek lingkungan dan akan berkeadilan jika memperhatikan aspek sosial, dan untuk meraih tujuan-tujuan tersebut, Indonesia harus menerapkan ekonomi berbasis pengetahuan.